Tips Tetap Harmonis dan Romantis Meski Belum Punya Keturunan

Tips Tetap Harmonis dan Romantis Meski Belum Punya Keturunan

#PeloporNetwork –

Sudah bertahun-tahun menikah tapi belum juga diberikan momongan atau keturunan bisa jadi mengubah cara pikir pasangan dan juga diri anda. Meski sudah berusaha dengan keras untuk memiliki keturunan, bahkan doa-doa pun tak lupa dipanjatkan agar Tuhan segera mengkaruniakan seorang keturunan didalam rumah tangga yang anda jalin bersama dengan pasangan. Namun demikian, impian ini belum kunjung terwujud dengan baik.

Bukan hanya menjadi beban bagi anda dan pasangan saja. Akan tetapi, secara sosial pun anda akan merasakan beban yang cukup besar. Apalagi ketika orang lain bertanya “Kok belum punya anak?” atau pertanyaan lainnya. Meski terdengar halus dan biasa saja. Namun untuk kita yang menerimanya hal ini bisa mungkin menjadi tekanan yang cukup besar.

Pikiran buruk pun bisa mungkin merasuki pikiran dan membuat anda menjadi minder. Akhirnya, karena terlalu fokus memikirkan kehamilan yang belum kunjung didapatkan. Anda melupakan bahwa menjaga keharmonisan bersama dengan pasangan adalah hal yang penting.

 

Tips Tetap Harmonis dan Romantis Meski Belum Punya Keturunan

Sebab pada dasarnya hubungan suami istri dalam rumah tangga dijalin bersama-sama. Baik dalam suka maupun duka anda dan pasangan perlu memikulnya bersama-sama. Nah, daripada pusing memikirkan kehamilan yang mungkin belum diberikan Tuhan. Akan lebih baik memperhatikan bagaimana cara menjaga keharmonisan dengan pasangan meski belum punya keturunan.

Berikan Motivasi dan Dukungan Satu dengan yang Lainnya

Ketika sudah berusaha dengan keras dan melakukan banyak usaha untuk bisa mendapatkan kehamilan yang diimpikan. Namun impian ini tak kunjung didapatkan maka wajar bila semangat perlahan menurun. Dan mungkin saat ini ada banyak harapan yang membuat anda dan pasangan menjadi lebih pesimis untuk menggapainya.

Akan tetapi, jangan karena impian ingin punya anak belum terwujud anda lantas saling menyalahkan dan memulai pertengkaran yang mungkin akan berujung pada luka yang mendalam.

Cobalah untuk tidak terlalu fokus pada usaha yang anda lakukan. Sebab selama ini mungkin anda sudah berjuang dengan keras. Akan tetapi, anak adalah anugerah dari Tuhan sebab karenanya hanya Tuhan semata yang punya kuasa kapan akan memberikan anugerah ini dalam kehidupan kita.

Sudah saatnya anda berserah diri dan mempasrahkan segalanya kepada Tuhan namun dengan tidak melepaskan usaha anda. Tetaplah berusaha hanya saja, jangan buat usaha anda ini melupakan bahwa ada pasangan yang juga harus anda bahagiakan.

Tetap berikan motivasi satu dengan lainnya. Ingatkan pula pada pasangan untuk senantiasa tidak terlalu menjadikan hal ini sebagai beban. Sebab ketika memang tidak ada masalah yang dimiliki oleh masing-masingnya. Pasangan anda hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Motivasi yang diberikan pada masing-masing akan menumbuhkan kepedulian dan kembali memberikan cinta diantara keduanya.

Jangan Pernah Memvonis Pasangan yang Berkaitan dengan Keturunan

Pasangan suami istri yang sudah menikah tentu mendambakan keturunan untuk melengkapi keluarga kecil mereka. Kehadiran buah hati yang sudah dinanti namun tak kunjung datang juga bisa mungkin memberikan beban pikiran yang mendalam. Sehingga masalah lain pun akan mungkin merembet pada masalah keturunan bila tidak ada alasan lain untuk mengungkapkan kekesalan yang dirasakan.

Nah, sebisa mungkin anda dan pasangan menghindari masalah ini. Sebab sebesar apapun kekesalan sebaiknya tidak menggunakan istilah yang buruk yang berkaitan dengan kesuburan atau keturunan pada pasangan anda sendiri. Apalagi bila cacian yang diberikan pada pasangan seolah menyudutkan dan memvonis pasangan sendiri.

Selain akan sangat menyakitkan, hal ini bisa mungkin menjadikan alasan pasangan untuk mengambil keputusan atas dasar kecewa dan rasa sakit hati yang ia rasakan. Pada akhirnya, hal ini akan mungkin merusak dan menghancurkan hubungan yang anda jalin dengan pasangan anda.

Untuk itu, hindari permasalah dan ucapan-ucapan yang akan membuat hati pasangan hancur. Justru sebaliknya, pada masa-masa seperti ini pelukan dan dukungan akan menjadi hal penting yang paling dibutuhkan oleh pasangan anda.

Yakinkan Pasangan Bahwa Ketika Waktunya Tepat Maka Semua Akan Indah

Pada dasarnya, tugas manusia hanyalah berusaha dan berdoa, sementara sisanya Tuhan yang mengatur dan menentukan. Begitupun dengan impian anda memiliki anak dalam hubungan rumah tangga yang anda jalin dengan pasangan. Hanya saja, terkadang seorang wanita yang mana fitrahnya menjadi seorang ibu merasa tidak sabar dengan hal ini.

Jadi demikian, ketika usia pernikahan yang dijalani sudah berjalan cukup lama namun kehadiran sang buah hati tak kunjung tiba. Maka mungkin mereka akan cenderung minder dan menjadikan hal ini sebagai beban yang mereka simpan dalam benaknya.

Akan tetapi, justru ketika seorang wanita yang menjalani program hamil merasakan beban yang berat. Maka hal ini akan menuntunnya pada stress yang dalam. Ketika mereka merasakan stress yang berat maka tentunya kehamilan akan semakin jauh dari kenyataan.

Nah, untuk memudahkan usaha yang anda gapai bersama dengan pasangan. Maka tentunya sebagai seorang suami yang baik bantu yakinkan pasangan bahwa ketika waktunya sudah tiba maka semuanya akan indah pada waktunya. Bantu pula ia untuk merasa tenang dan jelaskan bahwa beban yang membuat mereka tertekan malah akan menjadikan kehamilan yang diimpikan lebih sulit didapatkan.

Sampaikan Dukungan dengan Tidak Berusaha Merebut Posisi Pasangan Anda

Terkadang memang tidak mudah melakukan suatu hal daripada hanya berbicara. Hal yang sama mungkin dirasakan oleh pasangan anda saat ini. Istri anda yang dengan segala beban yang ada dalam benaknya tengah begitu kebingungan dan dirundung kecemasan bila ia tidak bisa menjadi seorang istri yang diharapkan oleh pasangannya.

Kesedihan yang mendalam ini tidaklah mudah bila anda ada di posisinya. Jadi demikian, ketika anda menyampaikan dukungan anda maka jangan pernah bersikap seolah anda akan merebut tempat dan kesedihan yang dirasakan oleh pasangan anda.

Jelaskan pada istri anda bahwa anda mungkin tidak akan memahami bagaimana dalamnya kesedihan yang dirasakan oleh pasangan anda saat ini. Namun sebagai seorang suami yang menginginkan menjadi seorang ayah. Anda paham betul bagaimana kekecewaan yang mungkin dirasakan oleh istri anda. Namun pada dasarnya semuanya akan kembali pada Tuhan Sang Pencipta.

Jadi demikian, sampaikan dengan lembut dukungan anda dan percaya bahwa Tuhan akan menganugerahkan buah hati ditengah-tengah keluarga anda pada saat waktunya telah tiba. Dan yang terpenting saat ini adalah kesehatan anda bersama dengan pasangan anda.

Membiasakan Untuk Meluangkan Waktu Libur Berdua

Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya menikah, namun liburan memang diperlukan untuk menyegarkan pikiran. Terkadang masalah yang dihadapi seputar keturunan didalam rumah tangga menjadi masalah yang memusingkan dan membuat tekanan yang dirasakan begitu besar.

Nah, permasalahan seperti ini pula yang membutuhkan liburan sebagai pengalihan sesaat agar anda dan pasangan tidak melulu dihadapkan pada kesulitan dan kepenatan yang dirasakan. Selain itu, menyempatkan liburan berdua pun bisa dijadikan ajang untuk berusaha lebih maksimal dalam mendapatkan keturunan.

Hanya saja, yang terpenting adalah tidak menjadikan hal ini sebagai hal yang membuat anda berharap dengan berlebihan. Sebab harapan yang terlalu berlebihan akan dapat menuntun anda pada rasa kecewa yang amat mendalam.

Nah, untuk itulah penting sekali menyempatkan waktu berdua pada saat liburan kantor semisal di akhir pekan atau mungkin anda menyengaja membawa cuti tahunan anda. Manfaatkan waktu liburan ini secara  berkualitas sebisa mungkin hilangkan kepenatan dengan hal-hal yang lebih menarik di tempat liburan anda.

Siapa tahu dengan begini pola pikir dan cara pandang anda bersama dengan pasangan akan lebih berubah. Sebab mungkin dengan mengunjungi tempat-tempat baru kalian akan lebih bersyukur dengan kehidupan yang kalian miliki saat ini.

Saling Memahami

Sikap untuk saling memahami satu dengan yang lainnya menjadi hal penting yang harus dimiliki terutama pada mereka pasangan yang sudah menikah. Bukan hanya untuk anda yang belum kunjung dikaruniai momongan dalam pernikahannya. Namun juga untuk kalian yang sudah menikah, sikap saling memahami adalah kunci penting keharmonisan didalam rumah tangga.

Mulailah dari anda, kemudian pasangan. Sebab ketika seseorang ingin dihargai dengan baik maka ia pun perlu memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlukan. Pasangan yang mampu memahami dan saling menghormati akan membuat masalah jauh dari rumah tangganya. Hal ini pula lah yang membuat ikatan rumah tangga jauh lebih harmonis.

Terutama dalam hubungan rumah tangga dimana pasangan belum pula dikarunia keturunan. Memahami satu sama lain dan mengetahui posisi antara pasangan suami dan istri adalah hal penting yang harus senantiasa diperhatikan dengan baik. Sehingga hal ini minim memberikan beban terhadap pasangan.

Jangan menambah beban pada pasangan ketika mengalami kondisi belum kunjung dikaruniai momongan setelah bertahun-tahun menikah. Fokuslah pada satu target terlebih dahulu dan hindari memberikan banyak tuntutan lain kepada pasangan anda. Sebab hal ini akan mungkin memberikan efek yang kurang baik pada hubungan yang anda bina bersama dengan pasangan.

Jangan Buat Alasan Keturunan Menghalangi Anda Memperlakukan Pasangan dengan Buruk

Meski belum kunjung dikaruniai anak didalam pernikahan yang anda jalin bersama dengan pasangan. Namun hal ini tidak selalu menjadi prioritas yang utama sebab perkara memiliki anak bukan hanya usaha yang kita lakukan sendiri.

Melainkan ada campur tangan Tuhan didalamnya yang merupakan Sang Pencipta. Ketika kita sudah berusaha dengan maksimal namun kehadiran si buah hati belum juga kunjung sementara tidak ada masalah didalam tubuh kita yang berkaitan dengan masalah kesuburan. Maka jangan jadikan hal ini sebagai sebuah beban.

Karena bagaimanapun, anda telah berusaha dan tujuan hidup anda satu-satunya bukan melulu mengurusi masalah kehadiran anak. Biarlah Tuhan yang mengurus sisanya sebab kita sudah berusaha. Masih ada pasangan yang harus anda perhatikan dan anda urus dengan baik.

Untuk itulah, jangan jadikan anak atau keturunan sebagai alasan menghalangi anda untuk tetap memperlakukan pasangan dengan romantis dan penuh dengan cinta. Karena dalam hal ini bukan hanya anda yang mati-matian mengharapkan kehadiran seorang buah hati. Pasangan anda pun tentu saja demikian.

Nah, untuk itu jangan mau hanya dipahami cobalah memahami pasangan dengan baik. Selagi menunggu waktu yang tepat diberkahi dengan buah hati maka bakti anda pada pasangan adalah hal yang utama. Ini pun bisa menjadi pengalihan yang membuat pasangan tetap merasa bahagia dengan rumah tangganya meski belum ada kehadiran buah hati ditengah-tengahnya.

Jangan Terpengaruh Omongan Orang Lain

Terkadang omongan dari orang lain akan dapat membuat beban pikiran dalam benak kita menjadi begitu besar. Akan tetapi, bagaimanapun berusaha dengan keras kita tidak bisa selalu mengendalikan orang lain untuk bertindak sesuai dengan yang kita harapkan. Untuk itulah, daripada repot-re[ot mengendalikan orang lain. Akan lebih mudah mengendalikan diri kita sendiri.

Masalah omongan orang lain atau sindiran yang disampaikan pihak luar pada diri kita pun bisa mungkin dipandang sebagai hal yang berbeda oleh pasangan kita. Selama pasangan menyikapinya dengan santai atau bahkan tidak peduli dengan cemoohan orang lain. Maka kita pun perlu memiliki sikap yang sama dengan pasangan kita.

Apalagi ketika pasangan kita berusaha mati-matian untuk meyakinkan kita agar tidak mendengarkan apa yang orang lain katakan. Hal ini tentu menjadi usaha pasangan untuk melindungi anda. Akan tetapi, tentunya perlindungan semacam ini tidak akan selalu dapat dikendalikan oleh pasangan kita bila kita sendiri tidak mampu melindungi diri kita dengan cuek terhadap apa yang orang lain katakan.

Dengan demikian, jangan ambil pusing apa yang dikatakan orang. Toh mereka tidak ikut berkontribusi dengan usaha dan kehidupan yang kita jalankan. Selama perkataan tersebut masih diambang batas maka tutup mata dan telinga anda dan tetaplah fokus pada target anda sendiri.

Lebih Banyak Bersyukur

Terkadang sebagai seorang manusia ketika menghadapi sebuah masalah kita seringkali merasa apa yang kita hadapi membuat kita seolah seperti seseorang yang paling tidak beruntung di dunia. Kemalangan dalam menghadapi masalah yang besar seringkali bertanya-tanya mengapa bisa masalah seperti ini terjadi dalam kehidupan kita.

Akan tetapi, sejatinya Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya. Begitupun dengan masalah yang besar yang mungkin anda hadapi saat ini. Semua ini tidak akan semata Tuhan berikan bila anda tidak mampu menghadapinya.

Meski banyak keluhan dan kesengsaraan yang dihadapi pada akhirnya waktu akan berlalu dan tanpa anda sadari anda sudah mampu melalui masalah terbesar dalam hidup anda dengan baik. Dan begitupula dengan masalah kesulitan memiliki keturunan meski usia pernikahan sudah begitu lama.

Dan lagi bukan berarti kemungkinan anda untuk memiliki keturunan akan tertutup dengan rapat. Bisa jadi Tuhan belum memberikannya dan masih menanti waktu yang tepat.

Nah, agar tidak merasa seperti seseorang yang paling terluka di dunia. Maka cobalah pergi keluar rumah dan lihat betapa ada banyak orang yang menghadapi masalah yang jauh lebih besar dari kita. Dengan begini mungkin kita akan lebih mudah bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.

Kehidupan pernikahan yang anda jalani bersama dengan pasangan meski sudah lama boleh saja belum kunjung dikaruniai keturunan. Akan tetapi, kehidupan anda nyaman, anda tidak perlu berjuang untuk bisa mendapatkan sesuap nasi dengan susah payah.

Tidur anda pun nyaman tidak seperti orang lain yang hanya beralaskan kardus saja. Dan lagi, anda punya seorang pasangan yang luar biasa yang senantiasa mendukung dan ada bersama dengan anda.

Nah, itulah dia beberapa tips agar tetap harmonis dan romantis meski pernikahan belum kunjung dikaruniai momongan. Semoga bermanfaat!

  • Dipublish : 17 April 2023

  • Diupdate :

  • Penulis : Pelopor Berita

Comments are closed.