Hindari Putus, Begini Cara Berdebat Sehat dengan Pasangan
Hindari Putus

Hindari Putus, Begini Cara Berdebat Sehat dengan Pasangan

#PeloporNetwork –

Setiap pasangan tentu tidak melulu mengalami hubungan yang indah dan mulus didalam ikatan yang mereka jalani. Adakalanya masalah dan kesalah pahaman terjadi yang menuntun pada pertengkaran dan perdebatan. Baik itu karena perbedaan pendapat, ketidak cocokan sifat dan masih banyak lagi. Semua ini akan tergantung pada cara dan sikap kamu bersama dengan pasangan dalam menyikapinya.

Akan tetapi, dari sekian banyak perdebatan yang dihadapi oleh pasangan kebanyakan masalah ini berujung pada perpisahan yang pada akhirnya menimbulkan luka yang begitu mendalam. Padahal ketika kamu dan pasangan mampu bersikap lebih objektif dan tidak kekeh meski sebenarnya salah. Maka hal ini akan dapat diantisipasi dan masalah bisa diselesaikan dengan lebih baik.

Pada intinya, perdebatan dilakukan untuk menemukan satu titik temu dari sebuah masalah sehingga keduanya bisa menerima dengan baik. Hanya saja, perdebatan yang dilakukan bersama dengan pasangan seringkali salah sasaran.

Dan kebanyakan kamu melakukannya dengan melibatkan banyak emosi dan ketidak mauan untuk bisa mengalah satu dengan yang lainnya. Sehingga kebenaran dan solusi dari hal tersebut akan sulit untuk didapatkan.

Nah, dibawah ini adalah beberapa cara pintar dalam berdebat yang lebih sehat bersama dengan pasangan. Mari simak secara langsung informasinya dibawah ini

hindari-putus-cara-berdebat-dengan-pasangan.jpg

Buat Batasan Pembahasan

Ketika terjebak dalam sebuah perdebatan bersama dengan pasangan terkadang sulit sekali mengendalikan diri. Hal ini seringkali memicu perdebatan bukan malah selesai namun membuatnya menjadi semakin buruk. Sikap dari masing-masing pasangan yang tidak memiliki batasan dalam mendebatkan topik yang dibicarakan seringkali menjadi hal yang sulit untuk diatasi.

Akibatnya perdebatan akan malah semakin parah dan luka yang didapatkan dari debat bersama dengan pasangan akan semakin nyata. Untuk itulah, menghindari perdebatan yang menyakitkan agar tidak terjadi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Oleh karenanya, memberikan batasan pada diri sendiri mengenai pembahasan yang diperdebatkan perlu sekali untuk diperhatikan.

Atau agar anda dan pasangan bisa sama-sama menghindari dan mengantisipasi kejadian yang menyakitkan terjadi pada perdebatan yang dilakukan. Maka sepakati untuk saling memberikan batasan satu dengan yang lainnya. Batasan ini adalah batasan mengenai pokok dari topic yang sedang didebatkan. Sepakati untuk tidak mengungkit hal-hal lain diluar dari masalah yang sedang diperdebatkan.

Sebab hal semacam ini bukan malah memberikan solusi pada perdebatan yang dilakukan. Sebaliknya bisa mungkin hal ini memicu perpisahan akibat luka hati yang dirasakan karena masing-masing dari kalian saling menyakiti dengan ucapan.

Tidak Mengungkit Kesalahan yang Lama

Berdebat yang sehat ketika menghadapi ketidak sepahaman bersama dengan pasangan tujuannya adalah untuk menemukan titik temu dan solusi. Sehingga cara pandang yang berbeda tersebut akhirnya menemukan satu hal yang bisa menyingkronkan persepsi masing-masing. Dengan begini maka tidak akan ada lagi pertengkaran yang terjadi diantara kalian berdua.

Hanya saja, sayangnya perdebatan yang dilakukan oleh kebanyakan pasangan bukan malah mampu menyelesaikan apa yang sedang terjadi. Sebaliknya, ketika menghadapi perdebatan maka biasanya ini adalah awal dari kehancuran sebuah hubungan. Hal ini terjadi karena masing-masing pasangan tidak secara open minded menerima pada saat mereka salah dan menjadi lebih bijak ketika mereka benar.

Yang ada dipikiran mereka adalah berusaha memenangkan argumennya tak peduli mereka salah atau keliru dengan apa yang mereka anggap benar. Sehingga ketika merasa terhimpit dengan fakta maka orang yang egois akan cenderung mengungkit luka yang lama. Padahal hubungan yang kalian bina asalnya dari perasaan saling sayang dan saling suka. Lantas ketika dihadapkan pada argumentasi mengapa masing-masing dari kalian saling menjatuhkan?

Tidak Menyebutkan Kekurangan Pasangan

Ketika kalian bertengkar dan saling beradu pendapat jangan pernah sekali-kali mengungkit kekurangan dari pasangan. Sebab bagaimanapun hal ini bukanlah cara yang baik untuk bisa menjamin hubungan kalian akan dapat bertahan dengan baik. Pada akhirnya ketika kalian masih mampu bertahan setelah pertengkaran, masing-masing dari kalian akan terus mengingat kekesalan yang dirasakan.

Apalagi untuk kamu yang mengucilkan pasangan atas kekurangannya maka mungkin luka tersebut akan terus membekas dalam diri pasangan. Akhirnya kamu pun bisa merenggut kepercayaan dirinya sehingga ia menjadi orang yang lebih tertutup. Bahkan mungkin karena luka ini, lantas sepersekian persen cinta dari pasangan yang kamu lukai akan berubah menjadi sakit yang mendalam.

Akibatnya masalah ini akan mungkin dengan mudah memicu pertengkaran yang baru di masa depan. Apalagi hati pasangan yang sudah  terluka akan mungkin berusaha membalas dengan mencari kekurangan yang ada didalam diri pasangan. Alhasil bukan lagi cinta dan kasih sayang yang didapatkan diantara pasangan namun upaya untuk saling mematikan peran dan fungsi.

Jangan Mendominasi

Perdebatan guna mencapai sebuah kesepakatan adalah masing-masing orang yang terlibat didalamnya perlu mendapatkan porsi yang sama dan hak yang sama ketika berbicara. Jadi pada intinya, kesepakatan didalam suatu perdebatan tidak akan dicapai hanya karena seseorang menjadi begitu dominan. Apalagi bila perbedaan pendapat tersebut hanyalah diawali dengan hal yang sepele dan tidak begitu penting.

Ketika anda menjadi dominan dalam sebuah perdebatan atau pembicaraan maka jangankan untuk mau menyelesaikan masalah tersebut. Lawan bicara anda saja sudah ogah melanjutkan apa yang sedang dibicarakan. Bisa jadi, jalan cepatnya entah ia meninggalkan anda atau ia memilih untuk diam namun ada begitu banyak kekesalan didalam hatinya yang ia putuskan untuk diam karena hal ini akan dapat menyelesaikan perdebatan dengan lebih cepat. Akan tetapi, hal ini tidak pula menjamin bahwa perdebatan tersebut akan dapat secara tulus diterima oleh pasangan anda ketika anda bersikap dominan.

Untuk itulah, alangkah lebih baik bersikaplah dengan seimbang dan berikan kesempatan untuk pasangan menjelaskan terlebih dahulu apa yang ia pilih, alasan mengapa ia memilih hal tersebut dan lihat apakah ada bukti yang mampu menguatkan opini yang diambil oleh pasangan. Hal semacam ini akan menjadi langkah perdebatan yang cerdas bersama dengan pasangan dan dua-duanya akan tentu saling memahami karena sama-sama dihargai.

Upayakan Untuk Mendengarkan Dulu

Hanya karena anda kesal dan marah ketika mendapati apa yang anda harapkan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pasangan terhadap diri anda. Anda lantas dengan segenap tenaga menghakimi pasangan dan menganggap bahwa diri anda adalah korban dari semua kondisi yang dihadapi.

Ingat, segala hal terjadi karena sebuah alasan. Jadi demikian untuk dapat mengetahui dan memahami sebuah hal terjadi karena sebuah alasan maka anda perlu untuk mendengarkan. Berikan kesempatan pada pasangan ketika ia hendak menjelaskan. Jangan gunakan emosi dan amarah anda ketika anda berada dalam perdebatan bersama dengan pasangan.

Karena emosi yang mendidih akan membuat anda sulit untuk dapat berpikir dengan jernih. Jadi demikian, seberapa kerasnya anda menahan kekesalan yang ada didalam hati. Maka penting sekali bagi anda untuk dapat mendengarkan terlebih dahulu jangan terburu untuk menghakimi dan mencaci pasangan.

Jangankan untuk bisa menyelesaikan masalah dengan cepat. Yang ada penghakiman anda atas pasangan anda bisa mungkin membuat pasangan sakit hati meski anda menganggap ia pantas mendapatkannya karena telah menyakiti diri anda. Akan tetapi, mungkin ada alasan lain yang jauh lebih masuk akal kenapa ia sampai hati melakukan hal tersebut. Jadi demikian, daripada menyesal karena perpisahan. Alangkah lebih baik jadilah pendengar yang baik sebelum memutuskan.

Tidak Terobsesi Untuk ‘Mengalahkan’

Tidak sebuah perbedaan pendapat selalu dimenangkan oleh salah satu pihak. Bisa jadi hal yang selama ini kalian berdua pahami adalah kekeliruan yang mana kebenaran ada dilain pihak. Pada intinya, ketika bertengkar dengan pasangan jangan merasa paling benar sehingga kalian terobsesi untuk mengalahkan pasangan dengan semua argumentasi yang dimiliki. Jadilah untuk lebih terbuka secara pikiran, tenangkan pula hati yang gemetar karena kekesalan yang tak tertahankan.

Bagaimanapun pasangan adalah orang yang pernah begitu anda cintai. Jangan sampai karena masalah ini anda lantas melupakan perjuangan anda untuk bisa mendapatkannya dan sekarang setelah ia berada di samping anda, anda lantas menyia-nyiakannya begitu saja.  Jangan hanya karena amarah yang begitu besar malah membuat anda melupakan segalanya.

Selalu pandang sisi baik dari pasangan buang jauh-jauh pemikiran tentang mengalahkannya dalam sebuah perdebatan karena bisa jadi hal yang anda dan pasangan yakini sebagai kebenaran masing-masing rupanya adalah sebuah kekeliruan. Ketika kalian sama-sama bersikap keras maka kebenaran yang sesungguhnya akan sulit untuk didapatkan.

Berusaha Mendinginkan Suasana yang Memanas

Anda dan pasangan tentu bisa merasakan ketika pembicaraan yang sedang dihadapi berubah menjadi sebuah perdebatan yang memanas. Nah, perlu diketahui banyaknya kasus perpisahan karena pertengkaran disebabkan karena masing-masing pasangan tidak bisa mengendalikan diri ketika suasana sudah begitu memuncak.

Akhirnya ketika amarah sudah menguasai maka perdebatan yang dilakukan sudah tidak lagi sehat. Bahkan mungkin dalam kondisi terburuk, perdebatan yang dilakukan bersama dengan pasangan yang sudah menyulut emosi dengan terlalu dalam bisa menyebabkan salah satu diantara kalian menggunakan kekerasan fisik.

Hal inilah yang bukan hanya akan merugikan kalian berdua. Padahal tujuan dari perdebatan ini tadinya adalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama tentang cara pandang kalian terhadap satu hal. Sehingga nantinya dimasa depan kalian akan belajar tentang bagaimana menghargai satu dengan yang lainnya agar perdebatan yang serupa tidak lagi terjadi.

Untuk itulah, ketika anda mendapati pasangan sudah begitu memanas maka jangan lawan dengan terus menjadi keras. Cobalah untuk tarik napas dalam-dalam dan redakan dengan ucapan yang menenangkan. Tidak ada salahnya ketika memang diketahui andalah yang salah maka minta maaflah padanya. Ingat maaf tidak menjadikan anda sebagai seseorang yang rendah.

Justru sebaliknya dengan maaf anda adalah orang yang cukup dewasa dan berani untuk mengambil satu langkah menyelamatkan hubungan kalian. Atau ketika anda mendapati pasangan memang mau menang sendiri maka jangan bersikap sama, demi terjalinnya hubungan yang awet maka jadilah orang yang lebih bijak untuk mengalah.

Ingat Kembali Masa-Masa Indah Bersama

Pengaruh cinta yang terlalu dalam dan besar akan erat kaitannya dengan luka yang besar. Sebab itulah hukumnya dimana ada cinta pasti ada luka, dimana ada pertemuan tentu ada perpisahan. Tapi jangan karena semuanya sudah menjadi takdir anda lantas menyerahkan segalanya karena anda tahu pada akhirnya semuanya akan berakhir, entah itu berakhir dengan perpisahan karena maut atau perpisahan karena tak lagi saling sayang.

Ubahlah pola pikir anda dengan lebih baik, anda perlu mengingat-ingat kembali tentang masa-masa indah anda ketika bersama untuk pertama kalinya dengan pasangan. Ketika kalian berdua menjadi tersiksa karena pengaruh cinta diantara keduanya. Maka sembuhkan kembali rasa ini dengan membawa kekuatan cinta yang menyatukan kalian seperti waktu itu.

Percayalah bahwa ketika anda menginginkannya dulu anda percaya bahwa ia adalah sosok yang terbaik yang anda pilih untuk diri anda sendiri. Jadi demikian, jangan rusak pilihan anda hanya karena amarah yang sulit untuk anda kendalikan. Ketika mengingat kembali perjuangan bersama dengan pasangan maka hal ini akan seolah menjadi kekuatan yang besar untuk kalian berdua.

Masa-masa dimana sulit sekali untuk anda menyapanya, masa dimana bertatap muka bersamannya menjadi hal yang begitu menyenangkan dan masa dimana anda ingin sekali mendapatkannya. Nah, ketika saat ini ia sudah ada disamping anda maka jangan sia-siakan perjuangan anda hanya karena emosi yang sesaat.

Temukan Solusi Bukan Pembenaran Diri

Marah dibalas dengan marah, saling mengungkit kesalahan, mengungkit kekurangan dan masih banyak lagi. Sikap semacam ini bukan malah membuat perdebatan yang dihadapi menjadi cepat selesai. Sebaliknya, rasa kesal dan amarah yang didapatkan akan malah membuat perdebatan menjadi lebih panjang dan mungkin topik yang tidak seharusnya dibahas pun menjadi semakin memperpanjang baik durasi dan tenaga yang dihabiskan untuk terjebak dalam hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Bila memang keduanya ‘kekeh’ dengan pendapat masing-masing ini artinya dari awal kalian tidak punya niatan untuk menemukan solusi. Namun masing-masing dari kalian berusaha untuk mencari pembenaran diri. Bila hal ini dilibatkan dalam sebuah pertengkaran maka tentu saja anda berdua akan cenderung saling ‘mematikan’ karakter masing-masing.

Untuk itu, lebih baik putuskan untuk menyudahi bila memang keduanya tidak ada niatan untuk memperbaiki dan mengalah. Tidak akan ada hubungan yang bertahan lama bila menjunjung tinggi ego masing-masing. Untuk itu, cobalah untuk sedikit objektif dan jangan mentang-mentang satu pihak benar kemudian anda menindas pihak lainnya.

Meminta Maaf dan Saling Memaafkan

Tak perlu malu atau gengsi untuk meminta maaf dan jangan keras hati pula untuk memaafkan. Lebih baik kalian mengalah dimana hal ini akan memberikan kebaikan untuk kalian berdua daripada sama-sama keras namun ujung-ujungnya membawa penyesalan yang besar. Terbukalah untuk meminta maaf kepadanya karena sebuah permintaan maaf tidak akan membuat kalian rendah.

Justru sebaliknya, berani mengakui kesalahan dan meminta maaf akan membuat kamu cukup dewasa untuk menjalani hubungan ini di masa depan. Begitupun dengan kamu yang mau memaafkan ini artinya kamu cukup bijak untuk menjaga hubunganmu hingga ke jenjang lain dan kalian pun akan jauh lebih dewasa dan belajar banyak hal dari masalah ini.

Itulah dia beberapa cara debat cerdas bersama dengan pasangan agar tidak berakhir dengan perpisahan. Pada intinya jangan mau dikuasai amarah dan tenamkan pada diri masing-masing bahwa hal ini bukanlah perdebatan namun lebih kepada musyawarah untuk menemukan solusi dan mensingkronkan persepsi masing-masing. Sehingga dimasa depan tidak dijumpai kembali masalah yang sama akibat perbedaan pendapat.

  • Dipublish : 11 April 2023

  • Diupdate :

  • Penulis : Pelopor Berita

Comments are closed.