Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib Lengkap Beserta Doanya

PeloporNetSholat Ghaib adalah ibadah yang biasa dilakukan umat Islam untuk jenazah, tanpa ada mayat di hadapannya. Sama seperti sholat jenazah, sholat ghaib bertujuan untuk mendoakan mayit agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Jadi, salat ghaib adalah salat jenazah itu sendiri namun dengan niat yang berbeda. Pelaksanaan salat ghaib sama dengan salat jenazah,” tulis Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha.

Niat dan tata cara sholat ghaib dilakukan karena adanya masalah jarak atau kondisi tertentu. Masalah nya jenazah hilang atau terpapar virus berbahaya, sehingga orang tidak dapat melakukan sholat jenazah secara langsung. Sholat Ghaib dilakukan untuk memberi doa pada saudara sesama muslim yang sudah meninggal dunia.

Hukum Sholat Ghaib sendiri yaitu fardu kifayah, yaitu urusan tersebut menjadi kewajiban yang ditujukan bagi banyak orang, namun apabila sebagian dari umat Islam sudah melaksanakan sholat Ghaib tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya.

Niat Sholat Ghaib

Niat dan tata cara sholat ghaib agak berbeda dengan sholat wajib 5 waktu. Niat dan tata cara sholat ghaib ini bahkan juga berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Niat dan tata cara sholat ghaib berbeda terutama pada bacaan doanya. Berikut niat sholat ghaib yang perlu kamu kenali:

Jenazah laki-Laki

  • Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta’ala.”

  • Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati ma’muuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

Jenazah Perempuan

  • Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta’ala.”

  • Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati ma’muuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

Untuk Jenazah yang Identitas nya Tidak Diketahui

  • Sebagai imam:

“Usholli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib sebagai imam atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta’ala.”

  • Sebagai makmum:

“Usholli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati ma’muuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib sebagai makmum atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara

Ibadah ini hukumnya adalah fardhu kifayah, yang artinya kewajiban melakukan ibadah gugur jika sudah ada yang melakukannya. Salat ghaib dilakukan dengan empat kali takbir dengan bacaan yang berbeda.

1. Niat

2. Takbir pertama yang dilanjutkan membaca surat Al Fatihah

3. Takbir kedua yang dilanjutkan membaca sholawat Nabi

اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamidun majiid

Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.”

4. Takbir ketiga yang dilanjutkan membaca doa untuk mayit

اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ

Allaahummaghfir la-hu warham-hu waafi-hi wafu’an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa’adzaban naari

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau mebersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

5. Takbir keempat dilanjutkan membaca doa untuk keluarga yang ditinggal mayit

اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ

Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj’al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim

Artinya: “Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya.”

6. Salam dengan melihat ke kanan terlebih dahulu.

Dalil

Terdapat beberapa dalil dan pendapat dari para ulama yang menjelaskan tentang pelaksanaan sholat ghaib.

1. Jarak Jauh atau Lain Negara

Ada dalil yang menyebutkan bahwa salat ghaib tidak boleh dilakukan jika orang yang meninggal masih dalam satu negara. Sedangkan orang tidak dapat hadir karena sakit atau ditahan. Namun ada pula pendapat ulama yang menyatakan bahwa, salat gaib dapat dilakukan karena orang yang meninggal dalam keadaan jauh atau lain negara.

2. Sekali Salat

Dalil yang menyebutkan bahwa salat gaib dapat dilakukan dengan sekali salat, dan niat untuk beberapa jenazah atau orang yang meninggal secara menyeluruh. Sehingga dapat dipahami bahwa soalat gaib dapat dilakukan secara sekaligus untuk beberapa jenazah atau korban atau orang yang meninggal akibat bencana, kecelakaan, atau penyakit.

3. Batasan Ghaib

Dalam pelaksanaan salat ghaib disebutkan bahwa batasan ghaib adalah ketika seseorang berada di sebuah tempat di mana panggilan azan sudah tidak terdengar. Jika sudah di luar jangkauan, maka salat ghaib bisa dilakukan untuk memohonkan ampun dan mendoakan orang yang meninggal.

  • Dipublish : 22 Agustus 2022

  • Diupdate :

  • Penulis : Wak Kaji

Comments are closed.