11 Ciri Secara Tidak Disadari Kita Sudah Selingkuh
Ini Alasan Wanita Intovert Paling Cocok Dijadikan Pasangan Hidup

11 Ciri Secara Tidak Disadari Kita Sudah Selingkuh

#PeloporNetwork –

Dalam sebuah rumah tangga tentunya hubungan ini dibina dari rasa cinta dan sayang yang besar antara satu dengan yang lainnya. Apalagi untuk anda yang sudah membina hubungan pacaran yang sudah lama hingga pada akhirnya memutuskan untuk membawa hubungan ini pada tingkatan satu level lebih serius.

Dengan demikian, anda dan pasangan sudah sama-sama mantap untuk menjadikan satu dengan yang lainnya teman seumur hidup yang berjanji setiap sehidup dan semati dalam keadaan apapun dan bagaimanapun.

Ya, memang benar bahwa anda dan pasangan memang saling mencintai. Sehingga selingkuh menjadi hal yang tidak pernah terpikirkan dalam benak dan pikiran anda. Akan tetapi, perhatikan dengan baik apakah anda melakukan beberapa hal dibawah ini?

Jika memang benar maka selama ini anda sebenarnya sudah membuka jalan dan potensi untuk selingkuh secara tidak disadari. Apa sajakah hal-hal tersebut? Mari simak dibawah ini beberapa halnya.

11 Ciri Secara Tidak Disadari Kita Sudah Selingkuh

11-ciri-tidak-disadari-kita-dusah-selingkuh.jpg

Perselingkuhan didalam rumah tangga bak sebuah rayap yang meski bentuknya kecil akan mampu mengantarkan anda pada reruntuhan hubungan dan menimbulkan masalah yang besar.

Sehingga tidak sebaiknya pasangan suami istri yang sudah menikah membuka celah untuk orang lain masuk kedalam kehidupan rumah tangganya. Sebab dari sini sama artinya bahwa anda membiarkan celah tersebut menjadi lubang masalah yang besar.

Flirting di Tempat Kerja

Jika anda berpikir bahwa flirting atau memuji lawan jenis di tempat kerja atau dimana saja adalah hal yang biasa. Maka pikirkan kembali hal ini dengan baik. Flirting terbukti mampu menimbulkan masalah bahkan ini bisa menjadi virus yang bahaya terhadap keharmonisan didalam rumah tangga.

Jangan kira bahwa beberapa hal dapat dikategorikan terhadap tindakan flirting yang mampu membawa masalah dalam hubungan rumah tangga. Diantaranya seperti tersenyum dengan membawa kesan spesial terhadap lawan jenis di tempat kerja.

Atau mungkin memberikan pujian seperti “kamu itu ternyata cantik juga ya…”. Meski anda tidak bermaksud memberikan pujian ke arah yang lebih “intim” atau “spesial” pada orang tersebut. Namun ini mengisyaratkan bahwa anda memperhatikan mereka dengan seksama.

Anda mungkin menganggap hal tersebut sebagai guyonan yang tidak berarti. Namun perhatikan dengan baik bahwa orang lain mungkin memaknai hal tersebut sebagai tindakan yang berbeda. Untuk itulah, bagaimanapun tindakannya dari sebuah flirting atau pujian. Setelah menikah ada seseorang yang lebih berhak yakni istri atau suami anda sendiri.

Curhat dengan Lawan Jenis

Berbagi masalah seputar hal apa saja dengan orang lain diluar rumah tangga anda benar-benar akan menuntun anda pada sebuah masalah yang mungkin tidak pernah anda perkirakan sebelumnya. Apapun itu, seperti apapun bentuknya berbagi perasaan dan mencurahkan isi hati kepada orang lain, terutama lawan jenis tidak sebaiknya anda lakukan.

Berawal dari rasa nyaman sewaktu bercerita, ditambah lagi upaya yang dilakukan si lawan bicara untuk menenangkan anda dengan menepuk pundak anda akan tentu membuat anda merasakan seperti anda mendapatkan seseorang yang lebih anda percaya.

Apalagi ketika lawan bicara anda memberikan anda pelukan yang menenangkan. Sudah pasti semua perhatian anda akan teralihkan padanya. Sehingga secara tidak sadar anda akan mulai mencurahkan semuanya pada orang tersebut. Tanpa anda sadari bahwa adalah adalah seorang yang sudah menikah. Bagaimanapun masalah pribadi apalagi urusan rumah tangga sudah semestinya dijaga dengan baik.

Sebaliknya bercerita dengan orang lain tidak akan membuat permasalahan yang anda hadapi menjadi selesai dengan cepat. Yang ada, anda hanya mendapatkan kesenangan sementara. Sebaliknya, ketika anda mencari solusi dari masalah anda maka berdiskusilah dengan istri anda sendiri.

Rasa tenang dan pelukan yang paling ‘sehat’ yang akan anda dapatkan asalnya datang dari istri. Sehingga demikian, permasalahan akan lebih cepat selesai dan tidak menimbulkan permasalahan yang baru.

Janji Ketemuan dengan Lawan Jenis

“Cuma makan siang sama Rani ‘kan nggak masalah, dia teman satu kantor kok”, kata Bagus didalam hati. Atau mungkin “Oke, pulang kerja nanti aku mampir ke rumah kamu ya, tapi suamiku nggak bisa ikut”.

Dalam hati anda mungkin menganggap hal ini sebagai hal kecil yang tidak akan mungkin menimbulkan masalah karena anda sendiri menganggap mereka seperti teman dekat. Akan tetapi, masalah bisa muncul kapan saja bahkan dari hal-hal yang sebenarnya tidak pernah anda duga sebelumnya.

Termasuk dengan membuat janji dengan teman sekantor atau sahabat sendiri. Dari sini akan muncul benih-benih yang menuju pada sebuah emosi yang mungkin sebelumnya tidak pernah anda pikirkan dapat terjadi dengan cepat.

Bagus dan Yeni adalah sepasang suami istri. Pada suatu hari sang istri Yeni menemukan struk akan siang untuk dua orang di kemeja suaminya. Lantas ia bertanya “Ini apa?” kemudian sang suami menjelaskan bahwa itu adalah struk makan siang dirinya dengan karyawannya.

Yeni lantas berkata “Jangan seperti ini, aku tidak suka kamu seperti ini.” Bagus lantas meminta maaf dan berjanji bahwa hal semacam ini tidak akan lagi terjadi.

Memang tidak ada hal yang salah ketika anda makan siang dengan rekan kerja anda. Akan tetapi, setelah menikah hal semacam ini akan menimbulkan perkara yang besar. Bisa jadi hal yang anda anggap sepele memunculkan kecurigaan dan merusak kepercayaan pasangan anda.

Dari sinilah masalah akan sering timbul dan muncul dengan mudah. Untuknya, maka perhatikan dengan baik masalah ini agar jangan sampai memulai prahara besar didalam rumah tangga anda.

Menceritakan Keburukan Pasangan

Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa seorang sahabat tidak akan menceritakan keburukan sahabatnya terhadap orang lain karena hal ini adalah tindakan pengkhianatan. Apalagi konteksnya setelah menikah anda dan pasangan adalah suami istri yang sudah seharusnya saling melengkapi dan menutupi keburukan.

Hanya saja, satu-satunya pengecualian adalah pada saat pasangan kita mulai melakukan kekerasan didalam rumah tangga yang merugikan. Hal semacam ini patut dilaporkan ke pihak yang berwajib sebab sudah melanggar undang-undang yang ditetapkan dalam sebuah pernikahan.

Sebaliknya, menceritakan keburukan pasangan terhadap orang lain sama artinya dengan mengundang orang lain untuk bersimpati terhadap kehidupan berumah tangga kita. Ketika anda mendapatkan apa yang tidak anda dapatkan dari pasangan.

Maka secara otomatis hal ini menuntun anda pada tindakan perselingkuhan yang akan membawa masalah yang besar terhadap kehidupan berumah tangga dengan pasangan.

Online Chatting

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Beatriz dari Universitas Gainesville di Florida, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa online chatting telah menjadi pemicu utama dalam sebuah hubungan. Termasuk dengan hubungan berumah tangga dengan pasangan. Aktivitas dari sebuah internet terbukti telah banyak mengacaukan angka pernikahan di Amerika Serikat.

Contohnya saja banyak orang bertemu kembali dengan mantan kekasihnya lewat internet. Informasi yang mudah diakses membuat perselingkungan menjadi hal yang semakin marak dilakukan.

Meski keberadaan sosial media dan internet memberikan manfaat untuk dapat terbubung dengan orang-orang yang jauh agar terasa lebih dekat. Namun tidak dengan membawa kembali kenangan masa lalu bersama dengan mantan pacar dalam rumah tangga anda.

Internet memang tidak dapat kita hindari, akan tetapi menghindari memiliki akun sosial media yang mungkin dipergunakan untuk hal-hal yang tidak baik bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan.

Tindakan seperti ini tentulah tidak sebanding dengan mempertahankan keutuhan rumah tangga dan menjaga perasaan anak-anak kita. Jadi demikian, jangan lakukan hal tersebut demi masa depan rumah tangga anda.

“Malas” Berhubungan Intim dengan Pasangan

Karena beberapa alasan atau perhatian yang mulai sudah terbagi dengan orang lain akan menuntun anda pada perhatian terhadap pasangan. Ketika keintiman dengan pasangan mulai merenggang, keutuhan didalam rumah tangga akan menjadi taruhannya.

Hubungan intim yang aktif terjaga dengan baik dan hangat akan senantiasa mendekatkan pasangan satu dengan yang lainnya. Baik hubungan secara fisik maupun emosional. Akan tetapi, ingat kembali tidak boleh ada paksaan dalam menjaga hubungan intim dengan pasangan. Sebab bisa mungkin hal ini menjadi bom waktu yang perlahan malah semakin membuat hubungan rumah tangga terasa menjemukan.

Oleh karenanya, perasaan saling pengertian dan tulus antara satu dengan yang lainnya adalah hal penting yang harus senantiasa diperhatikan dengan baik. Pikirkan kembali bahwa anda dan pasangan adalah satu jiwa dan satu pikiran. Segalanya perlu dilakukan dengan pasangan. Ketika perhatian anda terbagi terhadap orang lain maka ini adalah awal dari kehancuran yang besar bila tidak segera diatasi.

Lebih Mendahulukan Anak dan Orangtua

Dalam sebuah pernikahan pasangan adalah orang yang paling penting didalam kehidupan anda. Hubungan yang lainnya adalah yang nomor 2. Namun in bukan berarti anda tidak mencintai anggota keluarga anda yang lainnya. Namun lebih kepada selalu mengutamakan pasangan diatas segalanya.

Mendahulukan anak atau orangtua dan menempatkan mereka menjadi prioritas anda akan tentu menyakiti pasangan anda tanpa kita sadari. Taruhlah pasangan anda menjadi prioritas nomor satu maka secara otomatis hal ini akan senantiasa memberikan kehangatan dan kebersamaan antara ayah dan ibu untuk anak-anak di rumah anda.

Sama halnya terhadap kedua orangtua anda. Anda mencintai dan menghormati mereka dengan baik dalam sebuah keluarga. Namun mereka bukanlah prioritas anda yang utama. Suami dan istrilah yang utama dalam hal ini. Kebaikan hubungan antara kita dan pasangan juga akan secara otomatis membawa energi yang baik ditengah keluarga besar.

Tidak Bersikap Jujur

Bersikap jujur ketika sudah menikah menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dengan baik. Karena anda dan pasangan perlu menanamkan rasa saling percaya satu dengan yang lainnya. Pasangan tentu akan mempercayai anda ketika anda senantiasa bersikap jujur.

Sebaliknya, jika anda dikenal sebagai seseorang yang seringkali menganggap kejujuran adalah hal yang sepele. Maka mungkin bagaimana pasangan akan dapat mempercayai anda. Oleh karenanya, penting sekali memperhatikan bagaimana anda bersikap ketika anda mengharapkan pasangan dapat memperlakukan anda dengan baik.

Perilaku yang tidak jujur pun akan mungkin memudahkan tindakan perselingkuhan mudah terjadi. Sebab anda menganggap hal tersebut adalah hal yang sepele. Akan tetapi, dari sini masalah yang besar akan mungkin muncul dan membawa anda pada pertengkaran yang besar. Korbannya nanti selain pasangan juga anak-anak akan ikut terbawa.

Tidak Membawa Serta Pasangan Pada Banyak Pertemuan

Anda adalah seorang pekerja kantor dimana pada beberapa kesempatan kantor seringkali menyelenggarakan event yang memungkinkan anda untuk bisa membawa serta pasangan dan buah hati anda.

Akan tetapi, karena beberapa alasan yang sebenarnya masih bisa ditoleransi. Anda lantas memutuskan untuk tidak mengikut sertakan keluarga anda dan memilih untuk pergi sendiri atau mungkin membawa adik atau keluarga anda.

Hal semacam ini anda anggap lebih praktis dan lebih mudah. Sebab mungkin adik anda sudah lebih dewasa dan mampu mengurus dirinya sendiri tanpa harus melibatkan diri anda. Sementara ketika anda membawa serta anak dan istri anda berpikir bahwa mungkin anak-anak yang masih kecil akan merepotkan istri anda. Dan nantinya anda sendiri yang ikut terlibat mengurus si kecil.

Akan tetapi, bagaimanapun setelah menikah ini bukanlah sebuah beban. Melainkan sebuah tanggung jawab sebagai suami dan ayah yang baik maka anda mau tidak mau harus melakukannya.

Membawa serta keluarga pada beberapa acara penting adalah hal yang besar ketika anda sudah berumah tangga. Even ini akan dapat anda jadikan sebagai momen untuk memperkenalkan keluarga anda. Dan sekaligus menjadi media yang menyenangkan untuk keluarga anda bisa mengenal siapa saja rekan kerja anda.

Diam-Diam Berbagi Banyak Hal dengan Keluarga Anda

Beberapa alasan yang membuat pasangan berbagi banyak hal dengan keluarganya bisa mungkin terjadi. Diantaranya menganggap hal tersebut bukanlah hal kecil, menghindari perasaan tidak enak dari pasangan ketika berbagi dan masih banyak lagi.

Tidak salah memang berbagi segala hal dengan keluarga anda. Bagaimanapun sebelum anda menjadi seorang istri ataupun suami dari pasangan anda saat ini, anda adalah milik keluarga anda sebelumnya. Jadi wajar saja jika ada inisiatif untuk berbagi dengan mereka sebagai ungkapan rasa terimakasih anda karena sudah dibesarkan dengan baik.

Akan tetapi, lain halnya setelah menikah karena saat ini status anda bukan lagi milik keluarga anda. Melainkan milik pasangan anda sendiri, terkecuali laki-laki yang masih menjadi milik ibunya. Bukan tidak boleh berbagi dengan keluarga anda saat anda sudah menikah.

Akan tetapi, alangkah lebih baik bila anda tidak melakukannya dengan diam-diam. Melainkan mendapatkan izin dan persetujuan dari pasangan anda dengan baik. Hal ini akan menghindarkan masalah yang akan mungkin terjadi di kemudian hari. Tak perlu khawatir karena pasangan yang baik akan senantiasa memberikan izin apabila anda melakukan hal yang baik.

Mementingkan Sahabat

Sebelum anda menikah dengan pasangan atau bahkan sebelum anda bertemu dengan jodoh anda saat ini. Sebelumnya anda banyak menghabiskan waktu dengan sahabat bahkan kehidupan anda dengan sahabat sudah bak dengan saudara sendiri. Bahu membahu dan selalu tolong menolong adalah hal yang tak pernah anda lewatkan dilakukan bersama dengan sahabat.

Bahkan sahabat anda senantiasa ada kapanpun anda membutuhkan mereka. Ia pun menjadi saksi dalam hubungan percintaan anda dengan pasangan pada saat turun naik dan penuh dengan drama.

Dan setelah menikah ketika sahabat anda belum menikah namun mengalami sebuah masalah. Anda lantas memutuskan untuk menempatkan kepentingan sahabat diatas segalanya. Bahkan dengan mudah tanpa izin dari suami anda pergi menemui sahabat anda untuk mendukung dan menenangkan sahabat yang terkena dengan masalah.

Sikap seperti ini tidak dibenarkan pada perempuan atau laki-laki yang sudah menikah. Karena kembali pada poin sebelumnya bahwa setelah menikah pasangan adalah orang nomor 1 yang harus anda utamakan. Termasuk ketika anda menemui sahabat anda maka harus ada izin terlebih dahulu dari suami anda.

  • Dipublish : 10 April 2023

  • Diupdate :

  • Penulis : Pelopor Berita

Comments are closed.