Penyakit Ain: Penyebab, Ciri-Ciri dan Doa Agar Terhindar

PeloporNetPenyakit ain dalam Islam merupakan sebuah gangguan yang diyakini oleh Agama Islam. Ain disebut juga dengan mata jahat atau evil eye. Penyakit ini berasal dari kata aana – ya’iinu yang berarti ‘terkena sesuatu hal dari mata. Yuk kenali penyebab, ciri-ciri dan doa terhindarnya berikut ini.

Penyebab:

Penyakit ain merupakan penyakit yang ditimbulkan dari pandangan mata yang berkaitan dengan perasaan hati, yakni perasaan iri dan dengki. Tak hanya menimbulkan masalah bagi orang lain, penyakit ini juga membuat diri sendiri celaka. Menurut M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail dalam Thibbun Nabawi, penyebabnya adalah pandangan mata orang yang hasad (dengki) atau kagum (takjub) kepada anak-anak.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan, penyakit ain ini bisa saja terjadi tanpa harus melihat secara langsung. Ia mengatakan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab penyakit ain bisa saja menimbulkan penyakit ain tanpa harus dengan melihat (secara langsung). Bahkan, terkadang ada orang buta lalu dideskripsikan sesuatu kepada orang buta tersebut dan jiwanya bisa menimbulkan penyakit ain meskipun dia tidak melihatnya.”

Ciri-Ciri:

  •  Mengalami masalah kesehatan namun tidak bisa di deteksi secara medis
  •  Wajah terlihat pucat dan lesu
  •  Berpaling ketika mendengar murotal atau suara adzan
  •  Sering melihat hal-hal yang menyeramkan
  •  Suka menyendiri dan melakukan hal-hal aneh
  •  Sering merasa tidak puas atas pencapaian dan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT
  •  Tidak nafsu makan
  •  Sering berkeringat dingin dan buang air kecil
  •  Memiliki emosi yang berlebihan
  •  Ketakutan berlebihan dan tidak wajar
  •  Dada terasa sesak diiringi dengan kecemasan
  •  Sering menguap dan terengah-engah
  •  Sering sakit kepala yang berpindah-pindah
  •  Detak jantung cepat dan tidak beraturan
  •  Rasa nyeri yang berpindah-pindah dari bagian bawah punggung hingga bahu
  •  Mati rasa
  •  Sering bersendawa

Doa agar terhindar dari Penyakit Ain

Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan bacaan doanya sebagai berikut:

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ

U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.

Artinya: “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”

Selain membaca doa, direkomendasikan juga dengan senantiasa menyertai pujian dengan ungkapan seperti TabarakAllah (تبارك الله) atau Masha’Allah (ما شاء الله). Kemudian berwudu dilengkapi dengan membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Nas sebanyak tiga kali setelah Subuh dan setelah Maghrib. Semoga kita senantiasa dijauhkan dan dihindarkan dari penyakit ain yang disebabkan oleh pandagan iri dan dengki.

  • Dipublish : 13 Agustus 2022

  • Diupdate :

  • Penulis : Wak Kaji

Comments are closed.